Jangan pernah menghianati empak hal dalam hidupmu:
a. Kepercayaan/amanat.
b. Janji.
c. Hubungan.
d. Hati/perasaan.
Karena, ketika mereka dikhianati, hanya rasa sakitlah yang tersisa (Charles) | By: Asep Saepudin
Sahabat Blog Asepsaepudinblogspotcom.blogspot.com | By: Asep Saepudin
Sahabat Blog Asepsaepudinblogspotcom.blogspot.com | By: Asep Saepudin
Kamis, 21 Juli 2011
Asepsaepudinblogspotcom.blogspot.com
Tiga kunci sukses:
a. Tahu lebih banyak dari orang lain.
b. Berusaha lebih keras dari orang lain.
c. Berharap lebih sedikit dari orang lain. (William Shakesphere) | By: Asep Saepudin
a. Tahu lebih banyak dari orang lain.
b. Berusaha lebih keras dari orang lain.
c. Berharap lebih sedikit dari orang lain. (William Shakesphere) | By: Asep Saepudin
Asepsaepudinblogspotcom.blogspot.com
Menang, bukan berarti menjadi "Paling". Tetapi menang, adalah karena Anda berusaha lebih baik dari sebelumnya (Bennie Blair) | By: Asep Saepudin
Minggu, 17 Juli 2011
Asepsaepudinblogspotcom.blogspot.com
Jika Anda menang, tak usah berkomentar apapun, jika Anda kalah, tak usah beralasan apapun (Adolf Hitler) | By: Asep Saepudin
Sabtu, 16 Juli 2011
Religi | Kisah Syekh Abdul Qadir Jailani | Bagian 5 | By: Asep Saepudin
Itulah sang Wali, seorang Syekh Abdul Qadir Jailani yang terkenal dan diagungkan selama ini oleh umat. Ia seorang sufi tetapi tidak terlalu keras, dalam sepanjang usianya ia membagi waktu untuk beruzlah, berdakwah dan bergaul dengan masyarakat. Ia sibuk mengajarkan ilmu-ilmu yang tidak hanya soal mistik dan kerohanian saja, tetapi mengajarkan tafsir Alquran. Al Hadist, Ushul Fiqh dan ibadah lainnya yang berkenan dengan kepentingan kehidupan bermasyarakat.
Syekh Abdul Qadir Jailani juga terkenal kedermawanannya. Setiap siang ia berpuasa dan menjelang maghrib, sebelum ia berbuka terlebih dahulu membagi-bagikan roti atau makanan lainnya kepada fakir miskin. Tetangga-tetangganya pun mendapatkan sikap yang sangat baik darinya. Siang harinya dicurahkan waktu untuk mengabdi kepada umat diantaranya ialah memberi pelajaran. Malam harinya disibukkan waktunya untuk beribadah kepada Allah.
Abdul Qadir Jailani seorang wali besar bersekala dunia namanya harum sepanjang masa. Ia menduduki peringkat yang tinggi setelah Nabi dan para sahabat-sahabatnya. Pengabdiannya kepada umat menjadikan namanya masyhur. Kemasyhuran yang sebenarnya tak pernah didambakan, dan tak pernah diinginkan. Namun itulah keharuman insan meskipun enggan disebut masyhur, toh umat tetap memberi predikat istimewa.
Syek Abdul Qadir Jailani wafat pada tanggal 11 Rabiul akhir 561 Hijriyah bertepatan dengan tahun 1166 M. Ia menghembuskan nafas terakhir pada usianya yang ke 91. Perjuangannya dan ajarannya diteruskan oleh anak-anaknya. Kemudian murid dari anaknya. Bahkan turun-temurun dari murid ke murid yang akhirnya sampai kini, tetap dikagumi umat manusia. | By: Asep Saepudin
Syekh Abdul Qadir Jailani juga terkenal kedermawanannya. Setiap siang ia berpuasa dan menjelang maghrib, sebelum ia berbuka terlebih dahulu membagi-bagikan roti atau makanan lainnya kepada fakir miskin. Tetangga-tetangganya pun mendapatkan sikap yang sangat baik darinya. Siang harinya dicurahkan waktu untuk mengabdi kepada umat diantaranya ialah memberi pelajaran. Malam harinya disibukkan waktunya untuk beribadah kepada Allah.
Abdul Qadir Jailani seorang wali besar bersekala dunia namanya harum sepanjang masa. Ia menduduki peringkat yang tinggi setelah Nabi dan para sahabat-sahabatnya. Pengabdiannya kepada umat menjadikan namanya masyhur. Kemasyhuran yang sebenarnya tak pernah didambakan, dan tak pernah diinginkan. Namun itulah keharuman insan meskipun enggan disebut masyhur, toh umat tetap memberi predikat istimewa.
Syek Abdul Qadir Jailani wafat pada tanggal 11 Rabiul akhir 561 Hijriyah bertepatan dengan tahun 1166 M. Ia menghembuskan nafas terakhir pada usianya yang ke 91. Perjuangannya dan ajarannya diteruskan oleh anak-anaknya. Kemudian murid dari anaknya. Bahkan turun-temurun dari murid ke murid yang akhirnya sampai kini, tetap dikagumi umat manusia. | By: Asep Saepudin
Religi | Kisah Syekh Abdul Qadir Jailani | Bagian 4 | By: Asep Saepudin
Demikianlah dua pengalaman yang pernah dialami oleh Syekh Abdul Qadir Jailani dalam digoda Iblis. Benar dan tidaknya cerita ini tidaklah jadi soal, yang penting bagi kita ialah memetik makna dari cerita yang terkandung di dalamnya. Walaupun misalnya cerita itu hanya karangan belaka, namun mengandung nilai pelajaran, itu tidaklah melanggar syariat. Semoga kebenaran berada dalam sejarah hidup Syekh yang dimuliakan Allah ini.
Abdul Qadir Jailani semakin lama semakin menemukan jiwanya dan semakin mudah dirasakannya untuk bisa berhubungan dengan Allah. Kita sadari, orang yang sudah berada pada tingkatan kema'rifan maka mata hatinya menjadi jernih, kalbunya bersih. Apa yang dikerjakan dan dituturkan dalam kata-katanya merupakan suatu tindakan yang digerakan oleh Nur Ilahi. Maksudnya, sifat hewaninya sudah lenyap dan akal pikirannya mulia. Barangkali karena yang demikian itulah maka semua gerakannya, perbuatannya, dan kata-katanya bukan karena dorongan nafsu, tetapi karena dorongan rohaniahnya.
Disaat-saat Syekh Abdul Qadir Jailani mencapai puncak kesempurnaan ilmu ma'rifatnya. Baghdad dilanda krisis mental agama. Orang-orang muslim semakin lemah keyakinannya terhadap Islam. Mereka tak lagi mementingkan kehidupan akhirat, tetapi mengejar kemewahan harta dunia. Mereka banyak yang terlena oleh nafsunya sendiri. Ibadah yang dilakukan hanyalah sebatas syariat, dan dianggap bukan suatu ibadah yang suci, melainkan dianggap suatu kebiasaan dan budaya saja.
Pada saat-saat seperti ini Syekh Abdul Qadir Jailani bermimpi dalam tidurnya. Seolah-olah ia menelusuri jalan di Baghdad. Ia menjumpai seorang yang kurus kering dan lemas terbaring di tepi jalan. Orang yang sedang berbaring dengan lemas menyalaminya. Abdul Qadir pun membalas ucapan salamnya.
"Wahai Abdul Qadir Jailani, sesungguhnya akulah agama kakekmu, aku menjadi sakit, dan menderita, sengsara, dan tersiksa. Namun ternyata Allah telah membangkitkanku kembali melalui bantuanmu!" kata orang asing tersebut dalam mimpinya.
Mulailah Syekh Abdul Qadir Jailani mengadakan bimbingan kepada orang-orang. Masyarakat yang mendapatkan petunjuk sebagai muslim konsekwen memberi sebutan kepadanya sebagai 'Muhyiddin' yang artinya bahwa Syekh Abdul Qadir Jailani adalah pembangkit keimanan, pembangkit agama. Sebelas tahun kemudian setelah melakukan uzlah (mengasingkan diri), akhirnya ia terpanggil untuk kembali menjadi pelita di tengah-tengah masyarakat. Maka di sudut kota ia membangun sebuah pondok sangat sederhana sekali. Lalu membuka pengajaran dan menerima murid yang hendak berguru kepadanya tentang kerohanian.
Mula-mula yang datang untuk berguru dan menimba ilmu kerohanian (ma'rifat) sangatlah sedikit. Tetapi semakin bertambah dan bertambah terus. Orang-orang membantu Syekh untuk membangun sebuah madrasah. Syekh Abdul Qadir Jailani mengajarkan ilmu-ilmu agama yang murni, menghindari bid'ah dan riya'. Karena ia sangat terkenal sebagai seorang mursyid (guru) yang shalih, ilmunya yang mumpuni, akalnya yang jernih, dan ibadah syariatnya yang tekun maka nama Abdul Qadir Jailani tersiar menjadi terkenal. Yang datang ingin menimba ilmu agama semakin banyak, sehingga madrasah yang kecil tidak mencukupinya lagi.
Kira-kira tahun 528 Hijriyah, Syekh Abdul Qadir Jailani memperluas bangunannya demi menampung murid-murid yang semakin banyak berdatangan hendak berguru kepadanya. Bahkan ia membangun sebuah bangunan lagi yang ada mimbarnya, hal ini dengan tujuan untuk berceramah kepada umat yang membutuhkan dirinya. Ternyata hal itu kurang memadahi akhirnya dibangunlah sebuah musafirkhanah (wisma tamu). Mulai itulah Syekh Abdul Qadir menjadi sangat sibuk memberikan siraman rohani kepada umat. Ia mengatur waktu, yaitu untuk melakukan dakwah khusus pada hari Jum'at pagi. Selasa malam dan Rabu pagi.
Barangkali karena kesibukannya dalam menuntut ilmu, mencari jati diri dan mensucikan rohaniahnya serta tingkat kewara'annya, sehingga Syekh Abdul Qadir enggan untuk menikah. Semula ia menganggap bahwa perkawinan hanya akan menggangu pikirannya dan kesibukannya dalam mengabdi kepada Allah. Mungkin karena yang demikian itu sehingga sampai berusia lima puluh tahun ia belum menikah juga.
Akan tetapi demi mematuhi perintah Rasulullah dan untuk mengikuti sunnahnya, maka ia pun menikah. Ia mengawini wanita bukan karena dorongan atas nafsunya. Sekali-kali tidaklah demikian. Tujuannya hakiki, pertama untuk mengikuti sunnah Rasul dan yang kedua tujuannya ialah mendapatkan keturunan. Tepat usia 51 tahun, beliau menikahi empat wanita shalih sekaligus. Yakni pada tahun 521 Hijriyah. Dari perkawinannya, Syekh mempunyai empat puluh sembilan anak, yang dua puluh adalah laki-laki dan yang lainnya perempuan.
Dari sekian banyak keturunannya, ternyata yang sangat menonjol dan menjadi ulama besar ialah Syekh Abdul Wahab, Syekh Isa, Syekh Abdur Razaq, dan Syekh Musa. Semuanya menjadi wali dan ilmunya pun mumpuni. | Bersambung | Ke Bagian 5 | By: Asep Saepudin
Abdul Qadir Jailani semakin lama semakin menemukan jiwanya dan semakin mudah dirasakannya untuk bisa berhubungan dengan Allah. Kita sadari, orang yang sudah berada pada tingkatan kema'rifan maka mata hatinya menjadi jernih, kalbunya bersih. Apa yang dikerjakan dan dituturkan dalam kata-katanya merupakan suatu tindakan yang digerakan oleh Nur Ilahi. Maksudnya, sifat hewaninya sudah lenyap dan akal pikirannya mulia. Barangkali karena yang demikian itulah maka semua gerakannya, perbuatannya, dan kata-katanya bukan karena dorongan nafsu, tetapi karena dorongan rohaniahnya.
Disaat-saat Syekh Abdul Qadir Jailani mencapai puncak kesempurnaan ilmu ma'rifatnya. Baghdad dilanda krisis mental agama. Orang-orang muslim semakin lemah keyakinannya terhadap Islam. Mereka tak lagi mementingkan kehidupan akhirat, tetapi mengejar kemewahan harta dunia. Mereka banyak yang terlena oleh nafsunya sendiri. Ibadah yang dilakukan hanyalah sebatas syariat, dan dianggap bukan suatu ibadah yang suci, melainkan dianggap suatu kebiasaan dan budaya saja.
Pada saat-saat seperti ini Syekh Abdul Qadir Jailani bermimpi dalam tidurnya. Seolah-olah ia menelusuri jalan di Baghdad. Ia menjumpai seorang yang kurus kering dan lemas terbaring di tepi jalan. Orang yang sedang berbaring dengan lemas menyalaminya. Abdul Qadir pun membalas ucapan salamnya.
"Wahai Abdul Qadir Jailani, sesungguhnya akulah agama kakekmu, aku menjadi sakit, dan menderita, sengsara, dan tersiksa. Namun ternyata Allah telah membangkitkanku kembali melalui bantuanmu!" kata orang asing tersebut dalam mimpinya.
Mulailah Syekh Abdul Qadir Jailani mengadakan bimbingan kepada orang-orang. Masyarakat yang mendapatkan petunjuk sebagai muslim konsekwen memberi sebutan kepadanya sebagai 'Muhyiddin' yang artinya bahwa Syekh Abdul Qadir Jailani adalah pembangkit keimanan, pembangkit agama. Sebelas tahun kemudian setelah melakukan uzlah (mengasingkan diri), akhirnya ia terpanggil untuk kembali menjadi pelita di tengah-tengah masyarakat. Maka di sudut kota ia membangun sebuah pondok sangat sederhana sekali. Lalu membuka pengajaran dan menerima murid yang hendak berguru kepadanya tentang kerohanian.
Mula-mula yang datang untuk berguru dan menimba ilmu kerohanian (ma'rifat) sangatlah sedikit. Tetapi semakin bertambah dan bertambah terus. Orang-orang membantu Syekh untuk membangun sebuah madrasah. Syekh Abdul Qadir Jailani mengajarkan ilmu-ilmu agama yang murni, menghindari bid'ah dan riya'. Karena ia sangat terkenal sebagai seorang mursyid (guru) yang shalih, ilmunya yang mumpuni, akalnya yang jernih, dan ibadah syariatnya yang tekun maka nama Abdul Qadir Jailani tersiar menjadi terkenal. Yang datang ingin menimba ilmu agama semakin banyak, sehingga madrasah yang kecil tidak mencukupinya lagi.
Kira-kira tahun 528 Hijriyah, Syekh Abdul Qadir Jailani memperluas bangunannya demi menampung murid-murid yang semakin banyak berdatangan hendak berguru kepadanya. Bahkan ia membangun sebuah bangunan lagi yang ada mimbarnya, hal ini dengan tujuan untuk berceramah kepada umat yang membutuhkan dirinya. Ternyata hal itu kurang memadahi akhirnya dibangunlah sebuah musafirkhanah (wisma tamu). Mulai itulah Syekh Abdul Qadir menjadi sangat sibuk memberikan siraman rohani kepada umat. Ia mengatur waktu, yaitu untuk melakukan dakwah khusus pada hari Jum'at pagi. Selasa malam dan Rabu pagi.
Barangkali karena kesibukannya dalam menuntut ilmu, mencari jati diri dan mensucikan rohaniahnya serta tingkat kewara'annya, sehingga Syekh Abdul Qadir enggan untuk menikah. Semula ia menganggap bahwa perkawinan hanya akan menggangu pikirannya dan kesibukannya dalam mengabdi kepada Allah. Mungkin karena yang demikian itu sehingga sampai berusia lima puluh tahun ia belum menikah juga.
Akan tetapi demi mematuhi perintah Rasulullah dan untuk mengikuti sunnahnya, maka ia pun menikah. Ia mengawini wanita bukan karena dorongan atas nafsunya. Sekali-kali tidaklah demikian. Tujuannya hakiki, pertama untuk mengikuti sunnah Rasul dan yang kedua tujuannya ialah mendapatkan keturunan. Tepat usia 51 tahun, beliau menikahi empat wanita shalih sekaligus. Yakni pada tahun 521 Hijriyah. Dari perkawinannya, Syekh mempunyai empat puluh sembilan anak, yang dua puluh adalah laki-laki dan yang lainnya perempuan.
Dari sekian banyak keturunannya, ternyata yang sangat menonjol dan menjadi ulama besar ialah Syekh Abdul Wahab, Syekh Isa, Syekh Abdur Razaq, dan Syekh Musa. Semuanya menjadi wali dan ilmunya pun mumpuni. | Bersambung | Ke Bagian 5 | By: Asep Saepudin
Religi | Kisah Syekh Abdul Qadir Jailani | Bagian 3 | By: Asep Saepudin
Ilmu syariah ternyata masih kurang memuaskan jiwanya. Ia pun akhirnya menekuni ilmu rohani yang akhirnya ia menjalani latihan-latihan,menempuh tariqat,kemudian mencapai ma'rifat dan hakikat. Karena kesempurnaan ilmunya dan amalannya,akhirnya ia mendapatkan julukan wali ghuts. Di mana wali ghuts ini menduduki jenjang rohani dan keistimewaan kedua setelah para nabi. Keistimewaan ini ialah Abdul Qadir Jailani seringkali dikabulkan Allah permohonannya bagi umat manusia.
Konon ia menghabiskan malam-malamnya untuk beribadah dan membaca Alquran. Bahkan tiga puluh juz selesai selama satu malam. Ini dilakukan ketika ia memasuki masa-masa mencari kesucian rohani. Ia ingin dan merasa haus untuk bisa lebih dekat kepada Allah. Maka tak heran untuk mendapatkan keinginan yang demikian,ia suka menyendiri dan memisahkan diri dalam hubungan dengan manusia. Tujuannya tak lain adalah ingin memusatkan jiwa dan raganya dalam mencapai keistimewaan jiwanya. Dikala menjalani kegiatan dan kesibukan yang demikian itu,ia seringkali berjalan-jalan mengarungi padang pasir yang sepi di malam hari dan siang pun berpuasa. Ia berjalan tanpa membawa bekal apa pun. Ia serahkan jiwa dan raganya sepenuh hati kepada Allah.
Semakin hari semakin haus akan keinginan untuk mensucikan jiwa raganya sehingga ia harus meninggalkan Baghdad untuk beruzlah. Selama dua belas hari ia berjalan tanpa bekal,hanya berbekal berserah diri kepada Allah,hingga akhirnya ia sampai di Syutar. Dua belas tahun lamanya Abdul Qadir tinggal di Syutar. Disini,dianggap tepat sebagai tempat pengasingan diri untuk memisahkan kehidupannya dalam masalah keduniaan.
Dalam pengasingannya di Syutar inilah ia mendapatkan ketenangan jiwa dan mencapai apa yang diinginkan. Ia pisahkan dirinya dari kesibukan duniawi dan mementingkan kesempurnaan jiwa. Akhirnya ia mencapai tingkat ma'rifat. Ia dapatkan nur yang telah didambakan selama ini. Dan dijinakkan nafsunya yang merusak ibadahnya,ditinggalkan nafsu hewaninya jiwanya telah bersih dari segala yang mengotorinya.
Manakala ia telah mendapat pada tingkat kesempurnaan dalam jiwanya atau dalam rohaninya,ternyata iblis tidak membiarkan begitu saja. Iblis tidak rela jika ada umat manusia yang tawadlu dan berbakti kepada Allah. Maka suatu hari iblis mendatangi Abdul Qadir Jailani dengan tujuan menggoda dan mengkufurkannya. Iblis datang menyamar sebagai malaikat Jibril.
"Salam sejahtera untukmu,wahai Abdul Qadir."
"Siapakah engkau?"tanya Abdul Qadir Jailani.
"Ketahuilah,aku adalah malaikat Jibril diutus Allah menghadap kepadamu. Aku telah membawakanmu Buraq dan membawamu ke langit tertinggi menghadap kehadirat Allah,"kata Iblis yang menjelma menyerupai Jibril.
"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Sesungguhnya engkau yang datang ini bukanlah Jibril. Tapi engkau ini Iblis yang hendak menggodaku dalam berzikir. Sebab Buraq maupun Jibril tak akan turun kedunia lagi setelah masa Nabi Muhammad saw. Terakhir kalinya Buraq dan Jibril kedunia ketika menjumpai Nabiyullah!"jawab Abdul Qadir yang merasa bahwa ia hendak dikecoh Iblis.
"Betapa engkau dapat menyelamatkan dirimu dari godaanku karena ilmu yang kamu miliki,wahai Abdul Qadir!"kata Iblis mengaku kalah.
"Minggatlah dari sini dan jangan ganggu aku!"kata Abdul Qadir Jailani.
Diceritakan pula konon Abdul Qadir Jailani ketika di dalam hutan belantara dengan bermaksud mengasingkan diri demi mendekatkan jiwanya kepada Allah, ia digoda Iblis.
Di dalam hutan belantara yang sepi ia seorang diri. Dalam waktu yang lama ia berpuasa,tidak makan dan minum. Ia curahkan jiwanya untuk berzikir kepada Allah saja. Disaat kesendirian itu,Iblis mencoba untuk menggoda dan menggugurkan ibadah Abdul Qadir Jailani.
Dengan tiba-tiba, di atas langit muncul sosok yang terang bersinar. Untuk sementara waktu Abdul Qadir Jailani takjub. Apakah gerangan itu.
"Wahai Abdul Qadir Jailani! Ketahuilah bahwasanya Akulah Tuhanmu. Berkat ibadahmu dan kema'rifatanmu maka engkau menjadi manusia yang istimewa dalam pandanganku. Karena itulah Aku memberi kemurahan bagimu. Kini Aku telah menghalalkan bagimu segala yang haram!" kata suara yang muncul dari sinar terang benderang.
"Aku berlindung kepada Allah dari segala godaan setan yang terkutuk," kata Abdul Qadir Jailani berdoa memohon perlindungan kepada Allah, karena ia tahu kalau sosok cahaya yang muncul bukanlah Allah. Maka cahaya di langit segera lenyap.
"Wahai Abdul Qadir, karena ilmu yang kau miliki dan rahmat Allah, engkau selamat dari tipuanku," kata Iblis. "Cobalah engkau terangkan, bagaimana kau bisa mengetahui kalau cahaya di langit tadi bukan Tuhan tetapi Iblis?"
"Setan terlaknat! Ketahuilah bahwa Allah tak pernah menghalalkan apa yang telah diharamkanya. Maka jika sinar cahaya yang terang benderang tadi mengaku sebagai Tuhan dan menghalalkan yan haram, jelaslah bahwa itu tipuan dan daya upaya Iblis untuk menjadikan diriku terpelosok pada kekufuran,"kata Abdul Qadir Jailani | Bersambung | Ke Bagian 4 | By: Asep Saepudin
Konon ia menghabiskan malam-malamnya untuk beribadah dan membaca Alquran. Bahkan tiga puluh juz selesai selama satu malam. Ini dilakukan ketika ia memasuki masa-masa mencari kesucian rohani. Ia ingin dan merasa haus untuk bisa lebih dekat kepada Allah. Maka tak heran untuk mendapatkan keinginan yang demikian,ia suka menyendiri dan memisahkan diri dalam hubungan dengan manusia. Tujuannya tak lain adalah ingin memusatkan jiwa dan raganya dalam mencapai keistimewaan jiwanya. Dikala menjalani kegiatan dan kesibukan yang demikian itu,ia seringkali berjalan-jalan mengarungi padang pasir yang sepi di malam hari dan siang pun berpuasa. Ia berjalan tanpa membawa bekal apa pun. Ia serahkan jiwa dan raganya sepenuh hati kepada Allah.
Semakin hari semakin haus akan keinginan untuk mensucikan jiwa raganya sehingga ia harus meninggalkan Baghdad untuk beruzlah. Selama dua belas hari ia berjalan tanpa bekal,hanya berbekal berserah diri kepada Allah,hingga akhirnya ia sampai di Syutar. Dua belas tahun lamanya Abdul Qadir tinggal di Syutar. Disini,dianggap tepat sebagai tempat pengasingan diri untuk memisahkan kehidupannya dalam masalah keduniaan.
Dalam pengasingannya di Syutar inilah ia mendapatkan ketenangan jiwa dan mencapai apa yang diinginkan. Ia pisahkan dirinya dari kesibukan duniawi dan mementingkan kesempurnaan jiwa. Akhirnya ia mencapai tingkat ma'rifat. Ia dapatkan nur yang telah didambakan selama ini. Dan dijinakkan nafsunya yang merusak ibadahnya,ditinggalkan nafsu hewaninya jiwanya telah bersih dari segala yang mengotorinya.
Manakala ia telah mendapat pada tingkat kesempurnaan dalam jiwanya atau dalam rohaninya,ternyata iblis tidak membiarkan begitu saja. Iblis tidak rela jika ada umat manusia yang tawadlu dan berbakti kepada Allah. Maka suatu hari iblis mendatangi Abdul Qadir Jailani dengan tujuan menggoda dan mengkufurkannya. Iblis datang menyamar sebagai malaikat Jibril.
"Salam sejahtera untukmu,wahai Abdul Qadir."
"Siapakah engkau?"tanya Abdul Qadir Jailani.
"Ketahuilah,aku adalah malaikat Jibril diutus Allah menghadap kepadamu. Aku telah membawakanmu Buraq dan membawamu ke langit tertinggi menghadap kehadirat Allah,"kata Iblis yang menjelma menyerupai Jibril.
"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Sesungguhnya engkau yang datang ini bukanlah Jibril. Tapi engkau ini Iblis yang hendak menggodaku dalam berzikir. Sebab Buraq maupun Jibril tak akan turun kedunia lagi setelah masa Nabi Muhammad saw. Terakhir kalinya Buraq dan Jibril kedunia ketika menjumpai Nabiyullah!"jawab Abdul Qadir yang merasa bahwa ia hendak dikecoh Iblis.
"Betapa engkau dapat menyelamatkan dirimu dari godaanku karena ilmu yang kamu miliki,wahai Abdul Qadir!"kata Iblis mengaku kalah.
"Minggatlah dari sini dan jangan ganggu aku!"kata Abdul Qadir Jailani.
Diceritakan pula konon Abdul Qadir Jailani ketika di dalam hutan belantara dengan bermaksud mengasingkan diri demi mendekatkan jiwanya kepada Allah, ia digoda Iblis.
Di dalam hutan belantara yang sepi ia seorang diri. Dalam waktu yang lama ia berpuasa,tidak makan dan minum. Ia curahkan jiwanya untuk berzikir kepada Allah saja. Disaat kesendirian itu,Iblis mencoba untuk menggoda dan menggugurkan ibadah Abdul Qadir Jailani.
Dengan tiba-tiba, di atas langit muncul sosok yang terang bersinar. Untuk sementara waktu Abdul Qadir Jailani takjub. Apakah gerangan itu.
"Wahai Abdul Qadir Jailani! Ketahuilah bahwasanya Akulah Tuhanmu. Berkat ibadahmu dan kema'rifatanmu maka engkau menjadi manusia yang istimewa dalam pandanganku. Karena itulah Aku memberi kemurahan bagimu. Kini Aku telah menghalalkan bagimu segala yang haram!" kata suara yang muncul dari sinar terang benderang.
"Aku berlindung kepada Allah dari segala godaan setan yang terkutuk," kata Abdul Qadir Jailani berdoa memohon perlindungan kepada Allah, karena ia tahu kalau sosok cahaya yang muncul bukanlah Allah. Maka cahaya di langit segera lenyap.
"Wahai Abdul Qadir, karena ilmu yang kau miliki dan rahmat Allah, engkau selamat dari tipuanku," kata Iblis. "Cobalah engkau terangkan, bagaimana kau bisa mengetahui kalau cahaya di langit tadi bukan Tuhan tetapi Iblis?"
"Setan terlaknat! Ketahuilah bahwa Allah tak pernah menghalalkan apa yang telah diharamkanya. Maka jika sinar cahaya yang terang benderang tadi mengaku sebagai Tuhan dan menghalalkan yan haram, jelaslah bahwa itu tipuan dan daya upaya Iblis untuk menjadikan diriku terpelosok pada kekufuran,"kata Abdul Qadir Jailani | Bersambung | Ke Bagian 4 | By: Asep Saepudin
Religi | Kisah Syekh Abdul Qadir Jailani | Bagian 2 | By: Asep Saepudin
"Coba tunjukkan kepadaku, mana uang yang kau maksudkan itu?"
"Disini, oleh ibuku dijahit dibawah mantelku,"jawab Abdul Qadir dengan jujur sambil menunjukkan uang yang disimpan dijahitan bajunya.
Perampok itu tercengang dan terperanjat manakala mendengar dan memperhatikan ulah si kecil Abdul Qadir. Betapa si anak ini jujur sekali,sampai-sampai ia tak berdusta sedikit pun walau uangnya telah disimpan ibunya di jahitan baju. Orang itu sangat terharu dengan kepolosan dan kejujurannya.
Abdul Qadir kemudian dibawa dan dihadapkan kepada pimpinan perampok. Oleh pimpinan perampok ditanyai, dan si Abdul Qadir menjawab dengan jawaban yang serupa. Semua perampok yang hadir dan melihatnya merasa sangat kagum, hatinya bergetar dan perasaannya.
"Cobalah Nak kau ceritakan, bagaimana sehingga engkau bisa jujur seperti ini. Padahal kami hendak merampas uangmu itu!" kata pemimpin perampok.
"Menjelang keberangkatanku, ibuku yang sudah janda memberi bekal delapan puluh keping emas. Uang itu adalah peninggalan almarhum ayahku. Oleh ibuku dijahit dan disimpan di dalam bajuku agar tidak diketahui perampok atau hilang karena jatuh. Lalu ibuku berpesan agar aku selalu jujur tak boleh dusta walaupun dalam setiap keadaan. Makannya, ketika kalian tanya aku tak merahasiakan semua milikku yang tersimpan dan tersembunyi," kata Abdul Qadir bercerita.
Mendengar cerita dari Abdul Qadir, maka pimpinan perampok merasa terharu hatinya. Air matanya meleleh, ia menangis dan dengan tiada malu-malu ia berlutut di bawah kaki Abdul Qadir Jailani. Ia dan anak buahnya sadar bahwa kejujuran adalah sesuatu yang tiada dapat dinilai harganya, betapa sangat mahal. Mereka kemudian insyaf. Dan konon, para perampok itulah yang menjadi murid pertama kalinya kepada Abdul Qadir.
Baghdad di saat itu merupakan pusat peradaban di negeri Irak. Ibukota tersebut banyak dijumpai para budayawan, seniman, ilmuwan dan segala bidang dan utamanya ialah para ulama dalam ilmu agama. Oleh sebab itulah Abdul Qadir menuju kota ini untuk mendalami ilmu-ilmu agama yang selama ini dianggap masih menjadikan rasa haus pikirannya. Ketika sampai di Baghdad ia menuju ke tempat-tempat orang-orang ulama dan cendekiawan muslim. Ia bertemu banyak orang yang hampir dari mereka selalu berpikir dengan cara mistik, atau cara berpikir rohani. Akhirnya, Abdul Qadir bertemu dan berkenalan dengan seorang penjual sirup. Namanya Hammad. Hidupnya sehari-hari memang sebagai penjual sirup, tetapi Hammad sangat terkenal dan disegani karena dianggap sebagai wali terbesar di kota itu. Dari orang inilah Abdul Qadir menimba ilmu sebanyak-banyaknya tentang kerohanian.
Hammad kini telah menjadi guru Abdul Qadir Jailani. Selama berguru kepadanya, ia banyak mendapatkan ajaran-ajaran yang keras dan berat. Hammad memang dikenal sebagai seorang sufi yang keras pendidikannya dalam menuju kesucian rohani. Latihan-latihan yang dilakukan oleh Abdul Qadir memang cukup berat, namun dihadapinya dengan penuh semangat. Kenyataan itu dianggapnya sebagai sesuatu yang dapat menyempurnakan dan memperbaiki jiwanya.
Berkat Bimbingan wali Hammad, maka Abdul Qadir berhasil memiliki ilmu ma'rifat dan mengamalkannya dengan konsekwen. Kesibukannya dalam setiap waktu adalah belajar, berzikir, dan beribadah. Ia berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhi segala sesuatu yang membuat keburukan. Ia berusaha membuat apa yang terbaik sesuai dengan tuntunan syariat agama. Kini ia menemukan dirinya sendiri secara rohani. Ia gemar bermusyahadah, yaitu penyaksian langsung terhadap kekuasaan dan keadilan Allah melalui mata hatinya. Akal pikirannya yang tajam dan cerdas memudahkan dirinya memecahkan persoalan tentang rahasia ciptaan Allah yang dilihat, dirasakan, dan didengarnya.
Kehidupannya penuh kesederhanaan bahkan ia gemar sekali berpuasa. Sering tidak makan, dan tak pernah meminta-minta kepada orang lain tentang sesuatu makanan. Kegemaran yang dilakukan itu membuat jiwanya semakin bersih dari noda-noda dunia. Semakin jelas jalan lurus yang dicari-carinya selama ini. Hampir setiap waktunya dihabiskan untuk shalat, membaca Alquran, belajar ilmu, berzikir, dan berpuasa. Karena kesibukannya yang demikian itu mengantarkan dirinya menjadi orang sufi dan mengiraukan kesenangan hidup di dunia. Tak mendambakan harta kekayaan dunia.
Abdul Qadir tak mencari harta kecuali sebagai bekal untuk menyambung hidupnya, untuk menguatkan perut dan tulang-tulangnya agar bisa tegak berdiri dalam shalat saja. Tak pernah ia memimpikan harta yang melimpah ruah sebagaimana kebanyakan didambakan orang.
Dia dikenal di Baghad sebagai seorang ahli ibadah dan sufi yang mumpuni. Kepribadiannya nan elok dihiasi dengan kesabaran, baik budi, dan tak pernah sedikit pun menyakiti hati orang lain. Dan berkat ketekunannya dalam beribadah serta otaknya yang cemerlang, maka ia cepat sekali dalam menyelesaikan pendidikan dan latihannya. Ia menjadi seorang ahli hukum atau syariat yang terkenal dan besar dimasa itu. | Bersambung | Ke Bagian 3 | By: Asep Saepudin
"Disini, oleh ibuku dijahit dibawah mantelku,"jawab Abdul Qadir dengan jujur sambil menunjukkan uang yang disimpan dijahitan bajunya.
Perampok itu tercengang dan terperanjat manakala mendengar dan memperhatikan ulah si kecil Abdul Qadir. Betapa si anak ini jujur sekali,sampai-sampai ia tak berdusta sedikit pun walau uangnya telah disimpan ibunya di jahitan baju. Orang itu sangat terharu dengan kepolosan dan kejujurannya.
Abdul Qadir kemudian dibawa dan dihadapkan kepada pimpinan perampok. Oleh pimpinan perampok ditanyai, dan si Abdul Qadir menjawab dengan jawaban yang serupa. Semua perampok yang hadir dan melihatnya merasa sangat kagum, hatinya bergetar dan perasaannya.
"Cobalah Nak kau ceritakan, bagaimana sehingga engkau bisa jujur seperti ini. Padahal kami hendak merampas uangmu itu!" kata pemimpin perampok.
"Menjelang keberangkatanku, ibuku yang sudah janda memberi bekal delapan puluh keping emas. Uang itu adalah peninggalan almarhum ayahku. Oleh ibuku dijahit dan disimpan di dalam bajuku agar tidak diketahui perampok atau hilang karena jatuh. Lalu ibuku berpesan agar aku selalu jujur tak boleh dusta walaupun dalam setiap keadaan. Makannya, ketika kalian tanya aku tak merahasiakan semua milikku yang tersimpan dan tersembunyi," kata Abdul Qadir bercerita.
Mendengar cerita dari Abdul Qadir, maka pimpinan perampok merasa terharu hatinya. Air matanya meleleh, ia menangis dan dengan tiada malu-malu ia berlutut di bawah kaki Abdul Qadir Jailani. Ia dan anak buahnya sadar bahwa kejujuran adalah sesuatu yang tiada dapat dinilai harganya, betapa sangat mahal. Mereka kemudian insyaf. Dan konon, para perampok itulah yang menjadi murid pertama kalinya kepada Abdul Qadir.
Baghdad di saat itu merupakan pusat peradaban di negeri Irak. Ibukota tersebut banyak dijumpai para budayawan, seniman, ilmuwan dan segala bidang dan utamanya ialah para ulama dalam ilmu agama. Oleh sebab itulah Abdul Qadir menuju kota ini untuk mendalami ilmu-ilmu agama yang selama ini dianggap masih menjadikan rasa haus pikirannya. Ketika sampai di Baghdad ia menuju ke tempat-tempat orang-orang ulama dan cendekiawan muslim. Ia bertemu banyak orang yang hampir dari mereka selalu berpikir dengan cara mistik, atau cara berpikir rohani. Akhirnya, Abdul Qadir bertemu dan berkenalan dengan seorang penjual sirup. Namanya Hammad. Hidupnya sehari-hari memang sebagai penjual sirup, tetapi Hammad sangat terkenal dan disegani karena dianggap sebagai wali terbesar di kota itu. Dari orang inilah Abdul Qadir menimba ilmu sebanyak-banyaknya tentang kerohanian.
Hammad kini telah menjadi guru Abdul Qadir Jailani. Selama berguru kepadanya, ia banyak mendapatkan ajaran-ajaran yang keras dan berat. Hammad memang dikenal sebagai seorang sufi yang keras pendidikannya dalam menuju kesucian rohani. Latihan-latihan yang dilakukan oleh Abdul Qadir memang cukup berat, namun dihadapinya dengan penuh semangat. Kenyataan itu dianggapnya sebagai sesuatu yang dapat menyempurnakan dan memperbaiki jiwanya.
Berkat Bimbingan wali Hammad, maka Abdul Qadir berhasil memiliki ilmu ma'rifat dan mengamalkannya dengan konsekwen. Kesibukannya dalam setiap waktu adalah belajar, berzikir, dan beribadah. Ia berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhi segala sesuatu yang membuat keburukan. Ia berusaha membuat apa yang terbaik sesuai dengan tuntunan syariat agama. Kini ia menemukan dirinya sendiri secara rohani. Ia gemar bermusyahadah, yaitu penyaksian langsung terhadap kekuasaan dan keadilan Allah melalui mata hatinya. Akal pikirannya yang tajam dan cerdas memudahkan dirinya memecahkan persoalan tentang rahasia ciptaan Allah yang dilihat, dirasakan, dan didengarnya.
Kehidupannya penuh kesederhanaan bahkan ia gemar sekali berpuasa. Sering tidak makan, dan tak pernah meminta-minta kepada orang lain tentang sesuatu makanan. Kegemaran yang dilakukan itu membuat jiwanya semakin bersih dari noda-noda dunia. Semakin jelas jalan lurus yang dicari-carinya selama ini. Hampir setiap waktunya dihabiskan untuk shalat, membaca Alquran, belajar ilmu, berzikir, dan berpuasa. Karena kesibukannya yang demikian itu mengantarkan dirinya menjadi orang sufi dan mengiraukan kesenangan hidup di dunia. Tak mendambakan harta kekayaan dunia.
Abdul Qadir tak mencari harta kecuali sebagai bekal untuk menyambung hidupnya, untuk menguatkan perut dan tulang-tulangnya agar bisa tegak berdiri dalam shalat saja. Tak pernah ia memimpikan harta yang melimpah ruah sebagaimana kebanyakan didambakan orang.
Dia dikenal di Baghad sebagai seorang ahli ibadah dan sufi yang mumpuni. Kepribadiannya nan elok dihiasi dengan kesabaran, baik budi, dan tak pernah sedikit pun menyakiti hati orang lain. Dan berkat ketekunannya dalam beribadah serta otaknya yang cemerlang, maka ia cepat sekali dalam menyelesaikan pendidikan dan latihannya. Ia menjadi seorang ahli hukum atau syariat yang terkenal dan besar dimasa itu. | Bersambung | Ke Bagian 3 | By: Asep Saepudin
Religi | Kisah Syekh Abdul Qadir Jailani | Bagian 1 | By: Asep Saepudin
Siapakah Abdul Qadir Jailani itu? Semenjak kecil kita telah mendengar nama itu, bahkan membesar-besarkanya, menghormatinya dan selalu mengirimkan dan mendoakan keselamatan, serta kesejahteraannya. Setiap mengaji dalam majelis, pimpinan atau pemuka ulama yang memimpin doa mengajak kita membaca Al fatihah yang konon dihadiahkan kepada Syekh Abdul Qadir Jailani.
Nama Abdul Qadir Jailani sudah bukan asing kedengarannya di telinga umat islam. Bahkan cerita kehebatannya, terutama kegaiban dan kesaksiannya sering kita dengar dari para mubaligh atau guru kita atau kyai kita rahimahumullah. Hanya itu memang! Dan tak banyak yang kita ketahui tentang pribadi maupun ajaran kebenarannya, yang menitik beratkan kepada mistik, kepada kerohanian.
Syekh Abdul Qadir Jailani adalah anak dari seorang yang bernama Abu Shalih. Abu Shalih dikenal sebagai orang yang tekun menjalankan ajaran agama. Menurut nasabnya, ia masih keturunan dari Imam Hasan ra. (Cucu pertama Nabi Muhammad saw). Ibu Abdul Qadir Jailani juga seorang wanita dari keturunan keluarga sufi. Maka tak heran, mereka melahirkan Syekh Abdul Qadir Jailani yang juga sufi dan masyhur itu.
Syekh Abdul Qadir Jailani dilahirkan oleh ibunya tepat di bulan Ramadhan tahun 470 Hijriyah bertepatan dengan tahun 1077 Masehi. Kampung kelahirannya bernama Naif, Jailani, di negara Irak. Maka nama Jailani sebenarnya diambil dari nama daerah kelahirannya, sehingga dikenal sebagai Abdul Qadir Jailani. Sedangkan nama yang sebenarnya ialah Abu Muhammad Abdul Qadir.
Barangkali karena faktor keturunan dan lingkungan ahli ibadah, maka semenjak kecil Syekh Abdul Qadir ini tekun menjalankan ibadah. Ini berkat didikan dan bimbingan orangtuanya; yang taat beribadah itu. Kelakuannya si Abdul Qadir kecil ini tidaklah seperti anak-anak lainnya. Ia pendiam, sabar, tak banyak tuntutan kepada orangtuanya, sering merenung memikirkan ciptaan Allah. Satu hal lagi yang sangat menarik dari kepribadiannya ialah ia seorang anak yang sangat jujur.
Ketika masih kecil, ia sudah yatim karena ditinggal mati oleh ayahnya. Ibunya hidup menjanda dan dalam kesederhanaan. Abdul Qadir suka sekali belajar ilmu-ilmu agama di kampungnya. Karena selalu merasa haus dengan ilmu, dan rasa ingin tahu secara mendalam akhirnya ia meninggalkan kampungnya. Meninggalkan Naif. Abdul Qadir pergi ke ibukota, yaitu di Baghdad. Ia menganggap di Baghdad inilah ia bisa menyerap ilmu sebanyak-banyaknya.
Masih terlalu kecil memang, kira-kira usianya masih belasan tahun. Waktu itu ia pergi dititipkan bersama rombongan pedagang Jailan yang sama-sama ke Baghdad. Menjelang keberangkatannya, ia mendapat bekal dari ibunya yang sudah janda itu. Jumlahnya delapan puluh keping emas. Karena takut jika diperjalanan nanti bekal itu hilang atau diminta penjahat, maka oleh ibunya dijahitkan pada bagian bawah mantelnya. Persis di bawah ketiaknya. Uang yang diberikan oleh si Abdul Qadir kecil ini adalah warisan dari almarhum ayahnya. Diberikan kepadanya dimaksudkan untuk bekal jika dalam perjalanan atau di Baghdad nanti mendapatkan kesulitan.
Menjelang keberangkatannya, si Abdul Qadir mendapat beberapa wejangan atau pesan dari ibunya tercinta. Salah satu pesannya ialah sebagai berikut:
"Wahai Anakku Muhammad Abdul Qadir, aku berpesan kepadamu. Janganlah engkau berdusta, jangan berbohong dalam segala keadaan. Jujurlah terhadap siapapun juga," kata ibunya berpesan.
"Baik dan insya Allah, pesan ibunda akan ku laksanakan," jawab Abdul Qadir.
Berangkatlah Abdul Qadir bersama para pedagang dengan naik kereta kuda. Kendaraan dimasa itu yang sering dipakai oleh para pedagang untuk membawa barang-barangnya. Si kecil cikal bakal sufi itu meninggalkan ibunya yang di Naif Jailani. Hendak ke Baghdad mencari ilmu.
Kereta yang ditumpangi bersama para pedagang lainnya mengarungi lautan pasir. Akhirnya sampailah mereka di daerah Hamadan. Disitulah kereta diberhentikan oleh sekawanan perampok. Para penumpang dan pedagang yang ada dalam kereta disuruh turun. Para perampok menjarahi barang-barang para pedagang. Menggeleda disetiap jengkal dan mengambil barang yang dijumpainya. Hanya Abdul Qadir saja yang tak digeleda. Mungkin dianggap sebagai anak yang masih kecil, lagi pula pakaiannya yang compang camping. Tak mungkin mempunyai harta atau barang berharga.
Abdul Qadir hanya tercengang melihat ulah perampok yang tak berperi kemanusiaan itu. Selagi ia memperhatikan ulah mereka, ternyata ia pun diperhatikan oleh salah seorang kawanan perampok. Entah apa yang membuatnya tertarik sehingga salah seorang dari mereka (perampok itu) mendekati Abdul Qadir dan bertanya kepadanya.
"Hai, anak kecil, siapakah namamu?"
"Namaku Muhammad Abdul Qadir," jawab Abdul Qadir Jailani.
"Adakah engkau membawa atau mempunyai uang?"
"Ya, aku memiliki delapan puluh keping emas." | Bersambung Ke Bagian 2 | By: Asep Saepudin
Nama Abdul Qadir Jailani sudah bukan asing kedengarannya di telinga umat islam. Bahkan cerita kehebatannya, terutama kegaiban dan kesaksiannya sering kita dengar dari para mubaligh atau guru kita atau kyai kita rahimahumullah. Hanya itu memang! Dan tak banyak yang kita ketahui tentang pribadi maupun ajaran kebenarannya, yang menitik beratkan kepada mistik, kepada kerohanian.
Syekh Abdul Qadir Jailani adalah anak dari seorang yang bernama Abu Shalih. Abu Shalih dikenal sebagai orang yang tekun menjalankan ajaran agama. Menurut nasabnya, ia masih keturunan dari Imam Hasan ra. (Cucu pertama Nabi Muhammad saw). Ibu Abdul Qadir Jailani juga seorang wanita dari keturunan keluarga sufi. Maka tak heran, mereka melahirkan Syekh Abdul Qadir Jailani yang juga sufi dan masyhur itu.
Syekh Abdul Qadir Jailani dilahirkan oleh ibunya tepat di bulan Ramadhan tahun 470 Hijriyah bertepatan dengan tahun 1077 Masehi. Kampung kelahirannya bernama Naif, Jailani, di negara Irak. Maka nama Jailani sebenarnya diambil dari nama daerah kelahirannya, sehingga dikenal sebagai Abdul Qadir Jailani. Sedangkan nama yang sebenarnya ialah Abu Muhammad Abdul Qadir.
Barangkali karena faktor keturunan dan lingkungan ahli ibadah, maka semenjak kecil Syekh Abdul Qadir ini tekun menjalankan ibadah. Ini berkat didikan dan bimbingan orangtuanya; yang taat beribadah itu. Kelakuannya si Abdul Qadir kecil ini tidaklah seperti anak-anak lainnya. Ia pendiam, sabar, tak banyak tuntutan kepada orangtuanya, sering merenung memikirkan ciptaan Allah. Satu hal lagi yang sangat menarik dari kepribadiannya ialah ia seorang anak yang sangat jujur.
Ketika masih kecil, ia sudah yatim karena ditinggal mati oleh ayahnya. Ibunya hidup menjanda dan dalam kesederhanaan. Abdul Qadir suka sekali belajar ilmu-ilmu agama di kampungnya. Karena selalu merasa haus dengan ilmu, dan rasa ingin tahu secara mendalam akhirnya ia meninggalkan kampungnya. Meninggalkan Naif. Abdul Qadir pergi ke ibukota, yaitu di Baghdad. Ia menganggap di Baghdad inilah ia bisa menyerap ilmu sebanyak-banyaknya.
Masih terlalu kecil memang, kira-kira usianya masih belasan tahun. Waktu itu ia pergi dititipkan bersama rombongan pedagang Jailan yang sama-sama ke Baghdad. Menjelang keberangkatannya, ia mendapat bekal dari ibunya yang sudah janda itu. Jumlahnya delapan puluh keping emas. Karena takut jika diperjalanan nanti bekal itu hilang atau diminta penjahat, maka oleh ibunya dijahitkan pada bagian bawah mantelnya. Persis di bawah ketiaknya. Uang yang diberikan oleh si Abdul Qadir kecil ini adalah warisan dari almarhum ayahnya. Diberikan kepadanya dimaksudkan untuk bekal jika dalam perjalanan atau di Baghdad nanti mendapatkan kesulitan.
Menjelang keberangkatannya, si Abdul Qadir mendapat beberapa wejangan atau pesan dari ibunya tercinta. Salah satu pesannya ialah sebagai berikut:
"Wahai Anakku Muhammad Abdul Qadir, aku berpesan kepadamu. Janganlah engkau berdusta, jangan berbohong dalam segala keadaan. Jujurlah terhadap siapapun juga," kata ibunya berpesan.
"Baik dan insya Allah, pesan ibunda akan ku laksanakan," jawab Abdul Qadir.
Berangkatlah Abdul Qadir bersama para pedagang dengan naik kereta kuda. Kendaraan dimasa itu yang sering dipakai oleh para pedagang untuk membawa barang-barangnya. Si kecil cikal bakal sufi itu meninggalkan ibunya yang di Naif Jailani. Hendak ke Baghdad mencari ilmu.
Kereta yang ditumpangi bersama para pedagang lainnya mengarungi lautan pasir. Akhirnya sampailah mereka di daerah Hamadan. Disitulah kereta diberhentikan oleh sekawanan perampok. Para penumpang dan pedagang yang ada dalam kereta disuruh turun. Para perampok menjarahi barang-barang para pedagang. Menggeleda disetiap jengkal dan mengambil barang yang dijumpainya. Hanya Abdul Qadir saja yang tak digeleda. Mungkin dianggap sebagai anak yang masih kecil, lagi pula pakaiannya yang compang camping. Tak mungkin mempunyai harta atau barang berharga.
Abdul Qadir hanya tercengang melihat ulah perampok yang tak berperi kemanusiaan itu. Selagi ia memperhatikan ulah mereka, ternyata ia pun diperhatikan oleh salah seorang kawanan perampok. Entah apa yang membuatnya tertarik sehingga salah seorang dari mereka (perampok itu) mendekati Abdul Qadir dan bertanya kepadanya.
"Hai, anak kecil, siapakah namamu?"
"Namaku Muhammad Abdul Qadir," jawab Abdul Qadir Jailani.
"Adakah engkau membawa atau mempunyai uang?"
"Ya, aku memiliki delapan puluh keping emas." | Bersambung Ke Bagian 2 | By: Asep Saepudin
Pribahasa Indonesia | Ada Bunga, Ada Lebah | By: Asep Saepudin
Tempat yang banyak mendatangkan rezeki pasti banyak pula orang yang berdatangan. | By: Asep Saepudin
Asepsaepudinblogspotcom.blogspot.com
Jika Anda tidak menemui masalah apapun, maka Anda tidak akan pernah yakin bahwa Anda berada di jalan yang salah (Iwami Vivekananda) | By: Asep Saepudin
Puisi | Penantian | By: Asep Saepudin
Di tengah hening malam ku sendiri
Di tengah suara rintik hujan
Sendiri ku termenung
Menanti suatu yang tak kunjung hadir...
Ku harap waktu kan menjagamu
Ku harap suatu saat kita kan bertemu
Tuk melepas rindu yang bergejolak
Sendiri ku dalam sunyi...
Rasa semu menyelimutiku
Gemerlap bintang temaniku
Kapankah kita kan bertemu?
Lama ku menunggu...
Lama ku menanti
Lama diri ini sendiri
Lama sekali kau bidadari
Kau kan selalu ku nanti... | By: Asep Saepudin
Di tengah suara rintik hujan
Sendiri ku termenung
Menanti suatu yang tak kunjung hadir...
Ku harap waktu kan menjagamu
Ku harap suatu saat kita kan bertemu
Tuk melepas rindu yang bergejolak
Sendiri ku dalam sunyi...
Rasa semu menyelimutiku
Gemerlap bintang temaniku
Kapankah kita kan bertemu?
Lama ku menunggu...
Lama ku menanti
Lama diri ini sendiri
Lama sekali kau bidadari
Kau kan selalu ku nanti... | By: Asep Saepudin
Jumat, 15 Juli 2011
Iptek | Penemuan-penemuan Penting | By: Asep Saepudin
1. Mesin Uap - James Watt (Inggris)
2. Mesin 4 Tak - Nicolaus Otto (Jerman)
3. Mesin Diesel - Rudolf Diesel (Jerman)
4. Mesin Cetak - Johannes Guttenberg (Jerman)
5. Mesin Tik - Christopher Sholes (Amerika)
6. Mesin Hitung - Blaise Pascal (Perancis)
7. Radio - C. Marconi (Italia)
8. Televisi - J.L Baird dan C.F Jenkins (Amerika)
9. Telepon - Alexander Graham Bell (Amerika)
10. Telegraf - Samuel F.B Morse (Amerika)
11. Dinamo - Michael Faraday (Inggris)
12. Elektromagnet - William Sturgeon (Inggris)
13. Bola Lampu - Thomas Alva Edison (Amerika)
14. Proyektor Film - Thomas Alva Edison (Amerika)
15. Piringan Hitam - Alexander Graham Bell (Amerika)
16. Batu Bateray - Volta (Italia)
17. Termometer - Galileo Galilei (Italia)
18. Korek Api - Robert Boyle, John Walker (Amerika)
19. Kapal Api - Robert Pulton (Amerika)
20. Kapal Selam - Cornelius Van Leuwenhook (Belanda)
21. Sinar Rontgen - William Connad Rontgen (Jerman)
22. Stetoskop - Renne Laennec
23. Lensa - Anthony Van Leuwenhook (Belanda)
24. Mikroskop - Zacharias Janssen
25. Teleskop - H. Lippeishey
26. Kamera - Edwind Land (Amerika)
27. Pesawat Terbang - Wilbow dan O. Wright (Amerika)
28. Kereta Api - Murdocks (Inggris)
29. Sepeda - Civras (Perancis)
30. Balon Terbang - Sir F. Whittle
31. Balon Karet - Josep
32. Ban Karet - Charles Goodyear (Amerika)
33. Dinamit - Alfred Nobel (Swedia)
34. Barometer - Evangilesta, Torricelli (Italia)
35. Lensa Kacamata - Benyamin Franklin
36. Mobil - Gottlioh Daimter
37. Komputer - Charles Babbage | By: Asep Saepudin
2. Mesin 4 Tak - Nicolaus Otto (Jerman)
3. Mesin Diesel - Rudolf Diesel (Jerman)
4. Mesin Cetak - Johannes Guttenberg (Jerman)
5. Mesin Tik - Christopher Sholes (Amerika)
6. Mesin Hitung - Blaise Pascal (Perancis)
7. Radio - C. Marconi (Italia)
8. Televisi - J.L Baird dan C.F Jenkins (Amerika)
9. Telepon - Alexander Graham Bell (Amerika)
10. Telegraf - Samuel F.B Morse (Amerika)
11. Dinamo - Michael Faraday (Inggris)
12. Elektromagnet - William Sturgeon (Inggris)
13. Bola Lampu - Thomas Alva Edison (Amerika)
14. Proyektor Film - Thomas Alva Edison (Amerika)
15. Piringan Hitam - Alexander Graham Bell (Amerika)
16. Batu Bateray - Volta (Italia)
17. Termometer - Galileo Galilei (Italia)
18. Korek Api - Robert Boyle, John Walker (Amerika)
19. Kapal Api - Robert Pulton (Amerika)
20. Kapal Selam - Cornelius Van Leuwenhook (Belanda)
21. Sinar Rontgen - William Connad Rontgen (Jerman)
22. Stetoskop - Renne Laennec
23. Lensa - Anthony Van Leuwenhook (Belanda)
24. Mikroskop - Zacharias Janssen
25. Teleskop - H. Lippeishey
26. Kamera - Edwind Land (Amerika)
27. Pesawat Terbang - Wilbow dan O. Wright (Amerika)
28. Kereta Api - Murdocks (Inggris)
29. Sepeda - Civras (Perancis)
30. Balon Terbang - Sir F. Whittle
31. Balon Karet - Josep
32. Ban Karet - Charles Goodyear (Amerika)
33. Dinamit - Alfred Nobel (Swedia)
34. Barometer - Evangilesta, Torricelli (Italia)
35. Lensa Kacamata - Benyamin Franklin
36. Mobil - Gottlioh Daimter
37. Komputer - Charles Babbage | By: Asep Saepudin
Iptek | Perjanjian-perjanjian Bersejarah | By: Asep Saepudin
1. Perjanjian Bongaya Tahun 1666 M
Raja Hasanudin dari Makasar Menyerah Kepada VOC.
2. Perjanjian Jepara Tahun 1616 M
Sultan Amangkurat II Raja Mataram harus Menyerahkan Pesisir Utara Jawa Jika VOC Menang dalam Pemberontakan Trunojoyo.
3. Perjanjian Glanti Tahun 1755 M
Kerajaan Mataram dibagi 2 bagian yaitu: Surakarta dan Yogyakarta.
4. Perjanjian Salatiga Tahun 1757 M
Surakarta dibagi 2 yaitu: Kasunanan dan Mangkunegara.
5. Perjanjian Kalijati Tahun 1942 M
Belanda Menyerah tanpa Syarat Kepada Jepang.
6. Perjanjian Lingarjati 25 Maret 1947
Belanda Mengakui Sumatra, Jawa dan Madura Bekerja sama Membentuk Negara Indonesia Serikat.
7. Perjanjian Renville 17 Januari 1948
RI Mengakui Daerah yang diduduki Belanda pada Agresi Belanda 1 Menjadi Daerah Belanda.
8. Perjanjian Roem Royen 7 Mei 1949
Pemerintah Indonesia akan dikembalikan ke Yogyakarta, Indonesia dan Belanda akan Segera Mengadakan Perundingan dalam KMB.
9. Perjanjian KMB (Koperensi Meja Bundar) 23 Agustus 1949
Belanda Mengakui Kedaulatan RIS Irian Barat akan diselesaikan Setahun Setelah Pengakuan Kedaulatan.
10. Perjanjian New York 15 Agustus 1962
Belanda Menyerahkan Irian Barat ke Indonesia Melalui PBB akan diadakan Penentuan Pendapat Masyarakat Irian Barat.
11. Perjanjian Bangkok 11 Agustus 1966
RI Menghentikan Koperensi dengan Malaysia. | By: Asep Saepudin
Raja Hasanudin dari Makasar Menyerah Kepada VOC.
2. Perjanjian Jepara Tahun 1616 M
Sultan Amangkurat II Raja Mataram harus Menyerahkan Pesisir Utara Jawa Jika VOC Menang dalam Pemberontakan Trunojoyo.
3. Perjanjian Glanti Tahun 1755 M
Kerajaan Mataram dibagi 2 bagian yaitu: Surakarta dan Yogyakarta.
4. Perjanjian Salatiga Tahun 1757 M
Surakarta dibagi 2 yaitu: Kasunanan dan Mangkunegara.
5. Perjanjian Kalijati Tahun 1942 M
Belanda Menyerah tanpa Syarat Kepada Jepang.
6. Perjanjian Lingarjati 25 Maret 1947
Belanda Mengakui Sumatra, Jawa dan Madura Bekerja sama Membentuk Negara Indonesia Serikat.
7. Perjanjian Renville 17 Januari 1948
RI Mengakui Daerah yang diduduki Belanda pada Agresi Belanda 1 Menjadi Daerah Belanda.
8. Perjanjian Roem Royen 7 Mei 1949
Pemerintah Indonesia akan dikembalikan ke Yogyakarta, Indonesia dan Belanda akan Segera Mengadakan Perundingan dalam KMB.
9. Perjanjian KMB (Koperensi Meja Bundar) 23 Agustus 1949
Belanda Mengakui Kedaulatan RIS Irian Barat akan diselesaikan Setahun Setelah Pengakuan Kedaulatan.
10. Perjanjian New York 15 Agustus 1962
Belanda Menyerahkan Irian Barat ke Indonesia Melalui PBB akan diadakan Penentuan Pendapat Masyarakat Irian Barat.
11. Perjanjian Bangkok 11 Agustus 1966
RI Menghentikan Koperensi dengan Malaysia. | By: Asep Saepudin
Iptek | Nama-nama Mata Uang | By: Asep Saepudin
1. Aljazair - Dinar
2. Australia - Australia Dollar
3. Austria - Schilling
4. Belgia - Franc
5. Brazilia - Cruzeiro
6. Birma - Kyat
7. Burgaria - Lev
8. Belanda - Guilder
9. China - Resminbi
10. Denmark - Kroner
11. Jerman - Deutsche Mark
12. Jepang - Yen
13. Hongkong - Hk Dollar
14. India - Rupes
15. Israel - Pound
16. Italia - Lire
17. Inggris - Pound
18. Indonesia - Rupiah
19. Kamboja - Riel
20. Korea (Rep.) - Won
21. Malaysia - Malaysian Dollar
22. Mesir - Pound
23. Perancis - Frans
24. Pakistan - Rupee
25. Philipina - Peso
26. Saudi Arabia - Riyal
27. Spanyol - Peseta
28. Swedia - Krona
29. Turki - Pound
30. Cekoslowakia - Crown
31. USSR - Rubel
32. USA - US Dollar
33. Vietnam - Piaster
34. Yugoslavia - Dinar | By: Asep Saepudin
2. Australia - Australia Dollar
3. Austria - Schilling
4. Belgia - Franc
5. Brazilia - Cruzeiro
6. Birma - Kyat
7. Burgaria - Lev
8. Belanda - Guilder
9. China - Resminbi
10. Denmark - Kroner
11. Jerman - Deutsche Mark
12. Jepang - Yen
13. Hongkong - Hk Dollar
14. India - Rupes
15. Israel - Pound
16. Italia - Lire
17. Inggris - Pound
18. Indonesia - Rupiah
19. Kamboja - Riel
20. Korea (Rep.) - Won
21. Malaysia - Malaysian Dollar
22. Mesir - Pound
23. Perancis - Frans
24. Pakistan - Rupee
25. Philipina - Peso
26. Saudi Arabia - Riyal
27. Spanyol - Peseta
28. Swedia - Krona
29. Turki - Pound
30. Cekoslowakia - Crown
31. USSR - Rubel
32. USA - US Dollar
33. Vietnam - Piaster
34. Yugoslavia - Dinar | By: Asep Saepudin
Asepsaepudinblogspotcom.blogspot.com
Jika kita tidak bisa mencintai orang-orang yang dapat kita lihat, Bagaimana kita bisa mencintai Tuhan yang tak terlihat? (Bunda Theresa) | By: Asep Saepudin
Iptek | Organisasi-organisasi Di PBB | By: Asep Saepudin
1. UNESCO Merupakan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan.
2. UNICEF Merupakan Organisasi Perkembangan Anak-anak Internasional.
3. FAO Merupakan Organisasi Bahan Makanan dan Pertanian.
4. WHO Merupakan Organisasi Kesehatan Dunia.
5. ILO Merupakan Organisasi Buruh Internasional.
6. UPU Merupakan Organisasi Perserikatan Sedunia.
7. ITO Merupakan Organisasi Perdagangan Internasional.
8. ICAO Merupakan Organisasi Penerbangan Internasional.
9. WMO Merupakan Organisasi Meteorologi Sedunia.
10. UNHCR Merupakan Organisasi Pengungsi Internasional.
11. IMF Merupakan Organisasi Moneter Internasional.
12. IBRD Merupakan Organisasi Bank Internasional Pembangunan dan Perkembangan. | By: Asep Saepudin
2. UNICEF Merupakan Organisasi Perkembangan Anak-anak Internasional.
3. FAO Merupakan Organisasi Bahan Makanan dan Pertanian.
4. WHO Merupakan Organisasi Kesehatan Dunia.
5. ILO Merupakan Organisasi Buruh Internasional.
6. UPU Merupakan Organisasi Perserikatan Sedunia.
7. ITO Merupakan Organisasi Perdagangan Internasional.
8. ICAO Merupakan Organisasi Penerbangan Internasional.
9. WMO Merupakan Organisasi Meteorologi Sedunia.
10. UNHCR Merupakan Organisasi Pengungsi Internasional.
11. IMF Merupakan Organisasi Moneter Internasional.
12. IBRD Merupakan Organisasi Bank Internasional Pembangunan dan Perkembangan. | By: Asep Saepudin
Puisi | Cinta Itu Seperti... | By: Asep Saepudin
Cinta itu seperti angin...
Tak berwujud tapi terasa
Terkadang berhembus lembut membelai sukma
Tapi dapat berubah menjadi topan dan merusak segala...
Cinta itu seperti air...
Mengalir bebas ke mana ia mau
Menyejukkan di kala dahaga
Tapi dapat mengalir deras dan menghanyutkan segala...
Cinta itu seperti laut...
Luas tak terbatas
Terkadang tenang damaikan jiwa
Tapi terkadang ombak besar menerpa...
Terkadang cinta itu seperti api...
Berkobar hebat tanpa arah
Panas dan dapat meleburkan segala
Tapi tak luput jiwa, raga dan seluruh hidupmu harus berkorban... | By: Asep Saepudin
Tak berwujud tapi terasa
Terkadang berhembus lembut membelai sukma
Tapi dapat berubah menjadi topan dan merusak segala...
Cinta itu seperti air...
Mengalir bebas ke mana ia mau
Menyejukkan di kala dahaga
Tapi dapat mengalir deras dan menghanyutkan segala...
Cinta itu seperti laut...
Luas tak terbatas
Terkadang tenang damaikan jiwa
Tapi terkadang ombak besar menerpa...
Terkadang cinta itu seperti api...
Berkobar hebat tanpa arah
Panas dan dapat meleburkan segala
Tapi tak luput jiwa, raga dan seluruh hidupmu harus berkorban... | By: Asep Saepudin
Iptek | Mana Yang Sehat, Mana yang Tidak? | By: Asep Saepudin
Mengkonsumsi berbagai jenis makanan setiap hari jelas sehat dan tidak memakan jenis makanan tertentu jelas tidak sehat. Biasanya, cewek remaja suka males makan produk Susu (Keju, Susu, Yoghurt), Daging dan Karbohidrat (seperti Nasi), tapi hobi sekali menyantap makanan yang diproses, makanan paket dan yang dipesan lewat Delivery (Siap Antar). Padahal, makanan itu terbukti terlalu banyak mengandung Garam, Gula dan Lemak. Terus apa saja yang bisa kita makan supaya sehat? Kebet saja nomer demi nomer di bawah ini.
1. Nasi, Sereal, Roti, Pasta, Mi
Kepengen rasa kenyang yang mantap? Makanan di atas jelas bisa memenuhi keinginanmu itu. Kelompok makanan yang digolongkan sebagai Karbohidrat ini juga mengandung Serat, Vitamin, Mineral, dan Protein. Semua unsur ini jelas penting untuk bahan bakar tubuh kita, pertumbuhan dan perbaikan organ tubuh.
2. Sayur-sayuran dan Polong-polongan
Jenis makanan ini sarat akan Vitamin, Mineral, Serat, dan Karbohidrat. Silahkan pilih, menu yang segar, beku atau kalengan.
3. Buah-buahan
Kelompok makanan ini kaya akan Vitamin C dan Asam Folat. Buah juga mengandung Karbohidrat, Gula Alami, dan Serat. Terutama buah-buahan yang kulitnya bisa dimakan seperti Apel. Pilihlah buah segar ketimbang jus buah karena kandungan Seratnya jauh lebih tinggi.
4. Susu, Yoghurt dan Keju
Makanan yang lezat dan lembut ini padat dengan kandungan Kalsium, Protein, Riboflavin dan Vitamin B12. Menggemukan tidak? Pilih saja yang berlabel Non-Fat (Tidak Mengandung Lemak) atau Reduced Fat (Lemaknya Dikurangi). Tidak suka Susu? Sop Krim, Yoghurt dan tambahan Keju pada makanan juga bisa membantumu menyerap kegunaan Susu untuk tubuh kita. Kalau tidak suka sama makanan yang ini, kamu bisa menggantinya dengan Ikan Sardin, Salmon, Tuna, Susu Kacang Kedelai, Polong-polongan, Kacang Almond dan buah kering yang mengandung sejumlah kecil Kalsium.
5. Daging, Ikan, Unggas, Telur, Kacang, Polong
Adalah sumber Zat Besi dan Zinc yang terbaik. Zat Besi membantu tubuh kita membawa dan menyuplai Oksigen dalam darah, sementara Zinc membantu penyembuhan luka, pertumbuhan dan reproduksi. Perbanyak makan berbagai jenis Daging, seperti Sapi, Kambing, Ayam, Bebek, Ikan, Kerang-kerangan. Tidak suka makan Daging? Perbanyak makan Polong-polongan, Kacang, Biji-bijian, Roti, Gandum dan Sereal. Kamu juga perlu minum jus buah atau buah segar untuk meningkatkan penyerapan Zat Besi. | By: Asep Saepudin
1. Nasi, Sereal, Roti, Pasta, Mi
Kepengen rasa kenyang yang mantap? Makanan di atas jelas bisa memenuhi keinginanmu itu. Kelompok makanan yang digolongkan sebagai Karbohidrat ini juga mengandung Serat, Vitamin, Mineral, dan Protein. Semua unsur ini jelas penting untuk bahan bakar tubuh kita, pertumbuhan dan perbaikan organ tubuh.
2. Sayur-sayuran dan Polong-polongan
Jenis makanan ini sarat akan Vitamin, Mineral, Serat, dan Karbohidrat. Silahkan pilih, menu yang segar, beku atau kalengan.
3. Buah-buahan
Kelompok makanan ini kaya akan Vitamin C dan Asam Folat. Buah juga mengandung Karbohidrat, Gula Alami, dan Serat. Terutama buah-buahan yang kulitnya bisa dimakan seperti Apel. Pilihlah buah segar ketimbang jus buah karena kandungan Seratnya jauh lebih tinggi.
4. Susu, Yoghurt dan Keju
Makanan yang lezat dan lembut ini padat dengan kandungan Kalsium, Protein, Riboflavin dan Vitamin B12. Menggemukan tidak? Pilih saja yang berlabel Non-Fat (Tidak Mengandung Lemak) atau Reduced Fat (Lemaknya Dikurangi). Tidak suka Susu? Sop Krim, Yoghurt dan tambahan Keju pada makanan juga bisa membantumu menyerap kegunaan Susu untuk tubuh kita. Kalau tidak suka sama makanan yang ini, kamu bisa menggantinya dengan Ikan Sardin, Salmon, Tuna, Susu Kacang Kedelai, Polong-polongan, Kacang Almond dan buah kering yang mengandung sejumlah kecil Kalsium.
5. Daging, Ikan, Unggas, Telur, Kacang, Polong
Adalah sumber Zat Besi dan Zinc yang terbaik. Zat Besi membantu tubuh kita membawa dan menyuplai Oksigen dalam darah, sementara Zinc membantu penyembuhan luka, pertumbuhan dan reproduksi. Perbanyak makan berbagai jenis Daging, seperti Sapi, Kambing, Ayam, Bebek, Ikan, Kerang-kerangan. Tidak suka makan Daging? Perbanyak makan Polong-polongan, Kacang, Biji-bijian, Roti, Gandum dan Sereal. Kamu juga perlu minum jus buah atau buah segar untuk meningkatkan penyerapan Zat Besi. | By: Asep Saepudin
Info | Ditemukan Pembunuh Aedes Aegypti | By: Asep Saepudin
Selama ini hampir tidak mungkin membunuh nyamuk Aedes yang terkenal pintar dan berbahaya. Memang benar dengan zat kimia antinyamuk, nyamuk tersebut bisa mati. Tapi apakah zat kimia tersebut aman bagi lingkungan dan mampu membunuh jentiknya?
Untunglah ada anak bangsa yang mau berlelah-lelah memecahkan masalah ini. Dia adalah Dra Umi Marwati Msi, peneliti pada Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang, yang berhasil memecahkan masalah pelik ini.
Umi berhasil mengisolasi sejenis bakteri yang mampu memproduksi kode protein yang dapat menghancurkan usus nyamuk Aedes aegypti. Singkatnya, kode protein dari bakteri bacilus ini, dapat digunakan untuk membasmi nyamuk pembawa penyakit demam berdarah ini sejak dari jentik.
Walau bukti dan hasil dari penelitiannya sudah lama didapatkan, dan dia sudah mencoba menerapkan di kehidupan sehari-hari, namun hingga kini Umi belum gencar mem publikasikannya. "Masalahnya adalah saya belum bisa menemukan media yang bisa membawa kode protein bakteri tersebut, sehingga aman dan bisa digunakan masyarakat awam," Jelas Umi.
Jadi untuk sekarang ini kita semua belum bisa menggunakan dan memanfaatkan penemuannya ini. "Kalaupun mau, mereka harus mendapatkan kode protein bakteri tersebut dari saya, dan wajib belajar bagaimana cara menggunakannya. "Bukan apa-apa, lanjut Umi tanpa bermaksud menakut-nakuti, namanya juga bakteri, salah-salah menyikapinya ditakutkan bisa berdampak negatif ke hal lainnya. Walau kode genetik protein yang diproduksi bakteri ini hanya cocok dengan kode genetik protein usus dan tubuh nyamuk, yang artinya dari hasil penelitian kode protein ini hanya bereaksi pada nyamuk Aedes aegypti saja. Sehingga aman bagi manusia, juga bagi organisme lain. Ya, kita doakan saja, mudah-mudahan bisa cepat ditemukan medianya, supaya bangsa kita bisa terbebas dari DB. | By: Asep Saepudin
Untunglah ada anak bangsa yang mau berlelah-lelah memecahkan masalah ini. Dia adalah Dra Umi Marwati Msi, peneliti pada Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang, yang berhasil memecahkan masalah pelik ini.
Umi berhasil mengisolasi sejenis bakteri yang mampu memproduksi kode protein yang dapat menghancurkan usus nyamuk Aedes aegypti. Singkatnya, kode protein dari bakteri bacilus ini, dapat digunakan untuk membasmi nyamuk pembawa penyakit demam berdarah ini sejak dari jentik.
Walau bukti dan hasil dari penelitiannya sudah lama didapatkan, dan dia sudah mencoba menerapkan di kehidupan sehari-hari, namun hingga kini Umi belum gencar mem publikasikannya. "Masalahnya adalah saya belum bisa menemukan media yang bisa membawa kode protein bakteri tersebut, sehingga aman dan bisa digunakan masyarakat awam," Jelas Umi.
Jadi untuk sekarang ini kita semua belum bisa menggunakan dan memanfaatkan penemuannya ini. "Kalaupun mau, mereka harus mendapatkan kode protein bakteri tersebut dari saya, dan wajib belajar bagaimana cara menggunakannya. "Bukan apa-apa, lanjut Umi tanpa bermaksud menakut-nakuti, namanya juga bakteri, salah-salah menyikapinya ditakutkan bisa berdampak negatif ke hal lainnya. Walau kode genetik protein yang diproduksi bakteri ini hanya cocok dengan kode genetik protein usus dan tubuh nyamuk, yang artinya dari hasil penelitian kode protein ini hanya bereaksi pada nyamuk Aedes aegypti saja. Sehingga aman bagi manusia, juga bagi organisme lain. Ya, kita doakan saja, mudah-mudahan bisa cepat ditemukan medianya, supaya bangsa kita bisa terbebas dari DB. | By: Asep Saepudin
Humor | Anak Buah Manajer Yang Cepat Tanggap | By: Asep Saepudin
Seorang manajer bertanya-tanya ketika melihat salah satu karyawannya yang sedang duduk bengong di balik mejanya. Ia tampak stres berat. Si manajer kemudian memberi saran, "Tirulah aku. Selama dua minggu berturut-turut aku pulang lebih awal dari biasanya, dan meminta istriku untuk memandikanku. Ini benar-benar membantu. Cobalah"
2 minggu kemudian si manajer melihat karyawannya itu bekerja dengan riang dan bersemangat. "Kayaknya saranku berhasil, nih. Bukan begitu, Joko?" tanya si manajer. "Bener, bos!" jawab Joko, "Sungguh luar biasa! Dan ngomong-ngomong, kamar mandi Bapak keren banget!" | By: Asep Saepudin
2 minggu kemudian si manajer melihat karyawannya itu bekerja dengan riang dan bersemangat. "Kayaknya saranku berhasil, nih. Bukan begitu, Joko?" tanya si manajer. "Bener, bos!" jawab Joko, "Sungguh luar biasa! Dan ngomong-ngomong, kamar mandi Bapak keren banget!" | By: Asep Saepudin
Asepsaepudinblogspotcom.blogspot.com
Jika Anda hanya berusaha menilai seseorang, maka Anda tidak akan pernah dapat menyayangi mereka (Bunda Theresa) | By: Asep Saepudin
Kamis, 14 Juli 2011
Asepsaepudinblogspotcom.blogspot.com
Mau Download Mp3 Gratis? Kunjungi Saja Http://asepsaepudinblogspotcom.blogspot.com Klik Linknya Lalu Nikmati Mp3 Gratisnya | By: Asep Saepudin
Jumat, 01 Juli 2011
Langganan:
Postingan (Atom)